Bupati Heriyus Inisiasi Cetak Sawah Perdana di Murung Raya, Gandeng UPR untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
0 menit baca
Program ini menjadi terobosan penting karena akan menjadi cetak sawah perdana di Murung Raya, yang sebelumnya dikenal lebih banyak mengandalkan sistem perladangan tradisional.
Bupati Murung Raya Heriyus, S.E., bersama Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Sry Karyawati, melakukan peninjauan langsung dan mengikuti ekspos perencanaan program tersebut.
“Ini adalah yang pertama kali kita lakukan di Murung Raya. Sebelumnya masyarakat lebih banyak berladang. Melihat kondisi geografis kita yang berbukit, memang tidak semua wilayah bisa dijadikan sawah, tapi ada dua kecamatan yang memungkinkan dengan luas sekitar 100 hektare,” ujar Heriyus.
Heriyus menegaskan bahwa program ini menjadi langkah awal sekaligus proyek percontohan yang nantinya dapat diterapkan di kecamatan lain jika hasilnya positif. Ia juga berharap ke depan, desain cetak sawah tidak hanya dilakukan di lahan datar, tetapi bisa menyesuaikan dengan kontur berbukit yang menjadi ciri khas wilayah Murung Raya.
“Ini masih tahap awal, tapi kita bersyukur sudah mulai ada contoh nyata di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Murung Raya, Sry Karyawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini saat ini masih dalam tahap investigasi dan perencanaan.
“Kami masih pada tahap desain dan kajian teknis. Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya (UPR) untuk melakukan analisis kondisi lahan dan kultur tanah. Pelaksanaan cetak sawah ini direncanakan mulai tahun depan,” jelas Sry.
Ia menambahkan, hasil kerja sama tersebut diharapkan mampu menghasilkan model pertanian yang efisien, berkelanjutan, dan sesuai dengan kondisi alam Murung Raya.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berjalan lancar dan mendukung program Bapak Bupati untuk memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Murung Raya,” tutupnya.
Dengan adanya program cetak sawah ini, Pemerintah Kabupaten Murung Raya optimistis mampu mengurangi ketergantungan pasokan beras dari luar daerah, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal.(Red)
