Pelatihan Pempek DWP Mura, Ibu-Ibu Antusias Olah Ikan Lokal Jadi Kuliner Ekonomis
0 menit baca
Puruk Cahu, Media Online Kamiborneo.com — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Murung Raya kembali menggelar pertemuan rutin yang dirangkai dengan pelatihan pembuatan pempek dan tekwan, Kamis (20/11/2025) di Gedung Cahai Undhoi Tingang Aula B Setda. Kegiatan ini diikuti oleh anggota DWP dari berbagai perangkat daerah sebagai upaya peningkatan kemampuan dan kreativitas perempuan di lingkungan pemerintahan.
Ketua DWP yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Murung Raya, Lynda Kristiane, menyampaikan bahwa pelatihan ini diadakan untuk memperkuat keterampilan anggota dalam mengolah makanan berbahan dasar ikan, terutama ikan lokal yang menjadi ciri khas daerah.
Dalam pemaparannya, Lynda menjelaskan bahwa ikan haruan masih menjadi bahan utama favorit dalam pembuatan pempek. Namun, ia mengakui bahwa ketersediaannya kini semakin terbatas.
“Bahan dasar pempek ini menggunakan ikan haruan. Ikan sungai ini masih ada, tapi makin lama makin langka dan harganya juga semakin mahal,” jelasnya.
Sebagai alternatif, peserta diperkenalkan penggunaan ikan tenggiri yang kini pasokannya lebih mudah dijangkau di Murung Raya. Ia menuturkan bahwa kualitas dan harga ikan tenggiri relatif sebanding dengan haruan sehingga tetap cocok digunakan untuk pembuatan pempek maupun tekwan.
“Ikan tenggiri juga sangat pas dijadikan pempek. Sekarang aksesnya mudah dan harganya kurang lebih sama dengan ikan haruan,” tambahnya.
Lynda juga menekankan bahwa pempek bukan sekadar kuliner khas daerah tertentu, tetapi telah menjadi makanan nasional yang digemari banyak kalangan. Ia berharap keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga sekaligus membuka peluang usaha rumahan.
“Anak-anak sekarang kadang kurang tertarik makan ikan kalau bentuknya utuh. Tapi ketika diolah menjadi pempek, mereka lebih semangat. Ini bisa jadi peluang usaha yang menjanjikan bagi ibu-ibu,” ujarnya.
Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan pempek dan tekwan oleh narasumber dari Palembang. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari pengolahan bahan, proses pembentukan, hingga pemasakan. Kegiatan ditutup dengan sesi menikmati hasil masakan bersama.(Red)